Teori Dasar Transistor (Transistor Bipolar BJT) [Elektronika Dasar]


TRANSISTOR

Transistor adalah komponen semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Transistor sendiri terdapat 2 jenis yaitu, Bipolar dan Unipolar.

Transistor Bipolar
Transistor Bipolar adalah salah satu jenis transistor yang terbentuk dari 2 dioda sehingga memiliki polaritas atau sisi positif dan sisi negatif. Biasanya transistor Bipolar atau disebut dengan BJT (Basis Junction Transistor) memiliki 2 jenis, diantaranya yaitu Transistor PNP dan Transistor NPN. Transistor ini memiliki 3 polaritas yang biasa disebut B (Basis), E (Emiter), C (Collector). Basis berfungsi sebagai base atau tempat berkumpulnya kumpulan aliran arus yang masuk ke transistor, Emiter dan Collector sebagai aliran arus masuk dan keluar.

Lambang Transistor BJT


Sudah jelas seperti gambar di atas bahwa transistor PNP memiliki simbol yang arah panahnya masuk dan sebaliknya untuk NPN arah panah dari emiter mengarah keluar.

Bentuk aliran arus pada Transistor BJT adalah

Bentuk aliran arus pada sebuah transistor dapat dirumuskan dengan hukum KCL ( Kirchoff Current Law) Atau hukum Kirchoff I, yang dirumuskan sebagai berikut.

IE = IC + IB  

Keterangan : 
IE = Arus Emitter
IC = Arus Collector
IB = Arus Basis

Pada Transistor BJT nilai arus IB relatif sangat kecil terhadap IC, maka IB ini dapat diabaikan. Sehingga persamaan diatas bisa berubah menjadi

IE = IC

Keterangan :
IE = Arus Emitter

IC = Arus Collector

Kenapa persamaan pertama bisa berubah?
Itu dikarenakan nilai IB pada Transistor relatif kecil hal ini diakibatkan karena adanya parameter Î± dc (Alpha - DC) dan  Î² dc (Beta DC) yang besarnya dinyatakan sebagai berikut 

α dc = Ic/IE

Keterangan :
α dc = Alpha DC
IE = Arus Emitter
IC = Arus Collector



Alpha DC merupakan sebuah parameter yang menunjukan suatu kualitas kerja transistor, biasanya hasil dari alpha DC sudah tertulis pada datasheet transistor itu sendiri biasanya besar dari alpha DC nilainya 0.95 - 0.99 atau mendekati 1 (Satu). Jika nilainya sangat mendekati angka satu maka sudah dipastikan bahwa transistor tersebut bagus.

β dc = IC/IB

Keterangan :
β dc = Beta DC
IB = Arus Basis
IC = Arus Collector


Beta DC adalah rasio antara arus Collector dengan arus Basis. Nilai ini merupakan suatu nilai penguatan dari sebuah Transistor bekerja. Biasanya nilai penguatan yang dihasilkan oleh transistor BJT sekitar 100 kali.


Post a Comment

0 Comments